Nadia

(Verse 1) Setiap langkah terasa hampa, Bayanganmu masih melekat di dada. Janji-janji manis yang dulu kita ukir, Kini retak, berdebu, dan mulai pudar. Di mana letak cinta yang pernah ada? Ataukah hanya aku yang merasa? Nadia, namamu seperti badai, Menghempas sabarku, menenggelamkan harapanku. (Pre-Chorus) Ku mencoba bertahan di antara reruntuhan, Menyulam mimpi dari keping harapan. Namun kau berubah menjadi bayang kelam, Menyisakan luka yang tak pernah padam. (Chorus) Nadia, kau hancurkan duniaku, Bawa pergi cinta tanpa alasan. Tak tersisa ruang untuk percaya, Hanya rindu yang menggema dalam kesunyian. (Interlude) (Verse 2) Aku berdiri di ujung keraguan, Mencari arti di balik ketiadaan. Apakah kita pernah benar-benar mencinta? Atau hanya ilusi yang melumpuhkan jiwa? Nadia, kau adalah cinta yang membara, Namun apimu membakar tanpa sisa. Tertatih aku berjalan sendiri, Meraba makna dari luka ini. (Pre-Chorus) Ku coba menata hati yang rapuh, Meski langkahku makin jauh. Dalam gelap aku menunggu terang, Tapi cintamu hanya bayang yang hilang. (Chorus) Nadia, kau hancurkan duniaku, Bawa pergi cinta tanpa alasan. Tak tersisa ruang untuk percaya, Hanya rindu yang menggema dalam kesunyian. (Interlude) (Bridge) Rindu ini bagai racun yang mematikan, Menyayat hati di setiap ingatan. Namun aku masih berdiri di sini, Berharap cinta yang tak pernah kembali. (Chorus - Reprise) Nadia, kau hancurkan duniaku, Bawa pergi cinta tanpa alasan. Tak tersisa ruang untuk percaya, Hanya rindu yang menggema dalam kesunyian. (Instrumental Jam) (Ending)